Burn in Pada Earphone?? Memangnya Perlu ??
Beberapa orang meyakini ketika ia membeli perangkat audio terutama earphone itu harus melalui tahap Burn-in, hal ini dimaksudkan untuk memanaskan driver pada earphone tersebut agar menghasilkan suara yang aslinya dan terdengar enak bagi penggunanya. Namun, apakah itu fakta? Oke kita akan bahas mengenai proses burn-in pada earphone.
Saya, sebagai penikmat audio yang kere hore akan menggunakan dua earphone sebagai perbandingan. Earphone pertama yang saya gunakan yaitu earphone berjenis IEM CCA-CA4 dan yang kedua saya akan menggunakan earphone kere bertipikal earbud yaitu Vido. Sebelum itu kita akan kenali karakteristik suara dari masing-masing earphone.
1. Sebelum di Burn-in
a. CCA CA-4
Earphone ini punya karakter suara yang cenderung flat. Tidak ada sektor frekuensi yang meonjol dari sektor low atau bassnya terasa tipis namun empuk, mid/vokalnya terasa agak cenderung ke kanan tapi entahlah ini karena unit yang saya dapatkan saja atau yang lain juga demikian tidak warm tapi juga tidak bright dengan karakter ini menurut saya lumayan enak didengar namun kering, vokalnya jadi tidak butek dan juga tidak terlalu sparkling. Sedangkan di sektor high nya terasa cukup dan kalem, tidak seperti KZ ZSN yang menurut saya nusuk banget. Namun sayangnya CCA-CA4 ini memiliki kekurangan yaitu adanya sibilance dan bunyi "hhiisssssss" yang cukup terdengar ketika mengaktifkan equalizer di volume 7-10%. Namun bagi saya ini tidak berpengaruh karena saya juga jarang menggunakan equalizer. Nah.... bagi kamu yang kadang ngga puas sama karakter earphone lalu pake equalizer, hal ini harus diperhatikan.
Kalau dinilai dari soundstagenya sih ini bisa dibilang yaaa lumayan lega lah, letak instrumen yang dimainkan masih bisa diketahui tempatnya. Separasinya menurut saya tidak terlalu baik. Suara gitar listrik, biola, dan vokal terasa bercampur. Dengan begitu menurut saya earphone ini masih masuk ke lagu-lagu yang banyak di vokal ataupun alat musik akustik. Namun, untuk lagu-lagu EDM ini kurang cocok, juga pada lagu-lagu rock/metal misalnya pada lagu Kingslayer dari BMTH ft Baby Metal hentakan double pedalnya jadi kurang terasa. Oiya earphone ini dapat dibeli mulai dari Rp175.000 - 190.000.
b. Vido
Kebanyakan penikmat audio kere hore pasti gak asing dengan brand ini. Vido ini earbud yang cenderung allround. Sektor low/bass nya istmewa di harganya yang cukup murah, bassnya kerasa nendang namun tidak boomy bisa dibilang pas lah buat selera orang indo kebanyakan. Sektor mid/vokalya terasa cukup aja dan ditengah dengan karakter yang sebenarnya agak warm, vokal terasa tebel dan jadi sedikit mendem. Lalu dari sektor highnya sebelum di burn-in terasa kurang, boro-boro sparkling suaranya aja kentel banget hehe. Hal inilah yang membuat vido terasa memiliki separasi yang menurut saya lebih buruk dari CCA-CA4 ya jelas lah liat harga!!!. Vido ini cocok untuk lagu-lagu yang banyak bassnya seperti EDM, bahkan Dangdut, dites dengan memainkan lagu Cita Citata yang berjudul Sakitnya Tuh Disini jadi ngga berasa sakit coy, dijamin dah tuh sakit hati ilang, jempol auto goyang hehe. Earbud ini dijual diharga Rp22.000 - Rp25.000 (Non Mic) dan Rp29.000-Rp45.000 (Mic).
2. Setelah di Burn-in
a. CCA-CA4
Setelah mengalami proses burn-in selama 24 jam dengan volume di 50% dan selama pemakaian, CCA-CA4 tidak memiliki perbedaan yang signifikan, hanya saja sibilance pada saat menggunakan equalizer menjadi berkurang. Itu saja sih perbedaannya selain itu karakter suaranya sama seperti pada saat awal pembelian.
b. Vido
Karakter vido setelah di burn-in dengan durasi yang sama dengan CCA-CA4, ternyata memiliki sedikit perbedaan karakter suara yaitu di sektor low yang bassnya jadi lebih punchy, juga pada sektor high entah mengapa menjadi lebih jernih sedikit. Saya pun berpikir apa iya burn-in itu perlu? Hmmmmzzzz.....
Dengan pengalaman diatas saya mendapatkan kesimpulan bahwa proses burn-in itu tergantung earphone yang digunakan, bisa terjadi perubahan suara ataupun tidak. Kalaupun terjadi perubahan suara itupun hanya sedikit. Perlu digarisbawahi semakin mahal perangkat Anda maka seharusnya semakin konsisten ia menjaga kualitas audio seperti halnya di awal pembelian, sehingga menurut saya perangkat yang mahal seperti 64 Audio yaaa gak perlu pake ritual burn-in segala lah ya..... Karena mereka harusnya sih pasti konsisten dengan kualitas audionya.
Pendapat dan impresi saya terhadap earphone ini bersifat sangat subjektif, sehingga tidak dapat dipastikan 100% kebenarannya. Semuanya Saya kembalikan pada kuping masing-masing, karena sejatinya dunia audio dan musik itu memiliki selera serta penilaian yang berbeda.
Komentar
Posting Komentar