Ngecas Hape Makin Sini Makin Cepet !!!

Saat ini produsen smartphone berlomba-lomba memberikan kapasitas baterai yang besar dan memberikan teknologi pengisian cepat untuk mempersingkat pengisian daya. Banyak jenis-jenis teknologi pengisian daya cepat baik itu dari SoC yang digunakan ataupun dari vendor, tentunya pasti saling terkait antara software dan hardware yang digunakan.

Umumnya pada perangkat biasa hanya mendukung pengisian daya 5 watt - 10 watt saja dengan tegangan dan arus di 5V (1A) / 5V (2A). Namun kini bermunculan teknologi pengisian daya yang  mampu hingga 50 watt! luarbiasa bukan? Inilah macam-macam pengisian daya yang ada pada smartphone.

1. Qualcomm Quick Charge

Teknologi ini dikembangkan oleh Qualcomm, tentunya smartphone yang didukung adalah smartphone yang menggunakan chipset Snapdragon, namun bukan berarti semua smartphone yang menggunakan Snapdragon bisa menggunakan teknologi ini, ada seri-seri tertentu yang support atau tidak. Qualcomm juga memberikan kebebasan pada vendor smartphone untuk mengaktifkan teknologi ini atau tidak, keputusan penggunaan Quick Charge pada smartphone harus mempertimbangakan komponen lain juga, kalau dipaksakan IC Power dan dioda akan terbakar dan hal tersebut akan merugikan. 

Adapun bila seluruh komponen telah mendukung, namun masih belum support Quick Charge bisa jadi memang dari vendor tersebut tidak memberikan fitur Quick Charge. Pihak developer mengunci / lock agar fitur tidak dapat digunakan namun seiring berjalannya waktu, developer biasanya akan memberikan update software secara berkala dan bisa jadi fitur tersebut muncul. Misalnya pada smartphone Xiaomi Redmi 4X, pada MIUI 8 dia tidak support Quick Charge, namun ketika di MIUI 9 baru bisa memunculkan fitur tersebut. Apabila ingin diaktifkan secara paksa Anda harus memodifikasi bagian kernel (boot.img)

Quick Charge ini ada beberapa versi yaitu :

- Quick Charge 1.0

- Quick Charge 2.0

- Quick Charge 3.0 / 3+

- Quick Charge 4.0 / 4+

- Quick Charge 5

Quick Charge 1.0 ini merupakan standar pengisian pada smartphone yaitu di 5V (2A) saja atau maksimal daya 10 watt saja.

Quick Charge 2.0 merupakan pengembangan dari QC 1.0, yang memiliki peningkatan dari segi kecepatan daya yang disalurkan, terdapat tiga pilihan output yaitu 5V (2.4A) / 9V (1.8A) / 12V (1.5A) dengan daya keluar maksimal di 18 watt.

Quick Charge 3.0 merupakan pengembangan dari QC 3.0, teknologi ini menyediakan fleksibilitas charging melalui peningkatan sebesar 200mV secara bertahap dimulai dari 3.6V hingga 20V. Pada QC 3.0 ini telah diberikan fitur INOV (Intelligent Negotiation for Optimum Voltage) yang merupakan algoritma yang mampu mengetahui kebutuhan konsumsi daya pada perangkat dari waktu ke waktu, sehingga penngisian pun dapat berjalan optimal.

Quick Charge 4.0 Pengisian daya cepat yang mendukung USB Type-C dan USB Power Delivery (USB-PD). Chipset yang mendukung QC 4.0 ini dimulai dari Snapdragon 835 di tahun 2017 dengan pilihan output di 5V/4.7A~5.6A, 9V/4A sehingga pengisian daya menjadi sangat cepat.

Quick Charge 5 Pada Juli 2020 lalu qualcomm memperkenalkan teknologinya dengan pengecasan sampai 100 watt+ yang mampu mengisi 0-50% dengan waktu lima menit saja mereka menyebutnya dengan kemampuan Dual Charge technology. Mereka mengklaim selain lebih cepat, pengisian daya juga akan 10 derajat celcius lebih dingin 

Pengisian Cepat dari qualcomm juga diberika keamanan Subsistem Pengisian Canggih yang mencakup 8 tingkat perlindungan tegangan, 3 tingkat perlindungan arus, 3 tingkat perlindungan thermal, dan 3 tingkat perlindungan pengatur waktu. Proteksi pengisian daya juga diberikan jika terdapat kelebihan tegangan pada USB secara berlebih dari 25V-30V

2. Adaptive Fast Charging / Super Fast Charging by Samsung

Kita sering melihat tulisan "Adaptive Fast Charging" pada adaptor charger Samsung. Fast charging dari Samsung sebelumya disematkan pada seri-seri flagship seperti S6, S7 hingga saat ini S20. Perubahan demi perubahan dialami, Fast charging dari Samsung di zaman dulu identik dengan Qualcomm Quick Charge 2.0 yang mampu memberikan output 12 watt - 18 watt. Pada tahun 2019 Samsung mulai memberikan pengembangan teknologinya di seri menengah yaitu Galaxy A50 di 15 watt dan Galaxy A70 di 25 watt. Saat ini juga Samsung memberikan teknologi Super Fast Charging (25 watt) dan Super Fast Charging 2.0 (up to 45 watt) keduanya ini dapat digunakan pada seri flagship (saat tulisan ini dimuat terdapat pada seri S20, dan Note 20 series)

3. Pump Express by Mediatek

Pump express yang dikembangkan oleh mediatek. Teknologi ini mulai dikenal di Pump Express 3.0 yang dimana teknologi tersebut dimulai pada saat mediatek mulai berbenah di seri P misalnya mediatek helio P20 teknologi ini dibenamkan pada beberapa smartphone seperti Meizu, Motorola, Xiaomi dan smartphone lainnya. Sejak 2018 ternyata Mediatek merilis Pump Express 4.0 yang mulai berkembang di seri G dan sudah mendukung USB-C dan Power Delivery (PD). Namun biasanya teknologi ini diadaptasi dengan teknologi vendor yang ada.

4. VOOC (Flash Charge)

Flash Charge merupakan perkembangan dari VOOC yang dikembangkan oleh Oppo. Saat ini oppo memperkenalkan Flash Charge ini mampu mengisi  dengan daya hingga 125 watt dengan kecepatan pengisian dari 0-41% dalam waktu 5 menit saja, dan bisa mengisi daya sampai 100% dalam waktu 20 menit saja dan oppo ini mengklaim suhu selama pengisian daya tidak sampai 40 derajat celsius. Sebelum itu Oppo juga merilis beberapa charger yang mendukung fitur VOOC atau Flash Charge dimulai dari charge mini VOOC 50 watt, juga ada di AirVOOC yang merupakan wireless charge di 65 watt, lalu juga ada flash charge mini di 110 watt, dan yang terakhir Flash charge 125 watt.

5. Dash Charge (BBK Group)

Dash charge ini dikembangkan oleh brand-brand smartphone dari haluan BBK diantaranya Oneplus dan oppo. Sebenarnya banyak dari BBK seperti Realme dan Vivo namun yang berperan utama pada dash charge ini adalah oneplus dan oppo. Sementara Realme tengah menggarap Super Dart chargernya, dan Vivo menggarap di Super Flash Charger (44W)

6. Super Charge by Huawei

Super charge ini dikembangkan oleh Huawei dengan kemampuan mengisi daya 4,5V 5A / 5V 5A, 5V 2A dan bisa sampai 40 watt. Teknologi ini biasa huawei gunakan pada seri flagship dengan kecepatan pengisian yang masih biasa saja menurut saya karena pada Huawei Mate 20 Pro yang menggunakan baterai 4200mAh menghabiskan waktu 61 menit, ini tentu tergolong standar jika dibandingkan dengan teknologi charger dari Samsunng atau Oppo.

7. Sonic Charger by Xiaomi


Selain mengunggulkan Quick Charge, ternyata Xiaomi juga memiliki teknologi charger yang dinamakan Sonic Charger. Memang sih dari segi perkembangan nya ini tidak bisa dibilang cepat dan serius, tidak seperti para pesaing nya yang berlomba-lomba dengan teknologi charger yang dikeluarkan dari vendor itu sendiri, nampaknya Xiaomi tidak terlalu menggembar-gemborkan masalah charging, dan masih nyaman mengandalkan QC dari Qualcomm. Charger Xiaomi yang support Sonic Charger ini memiliki tipe model MDY-10ER (27watt) dan MDY-11EL (33watt), dan tentu saja lagi-lagi ini tersertifikasi dari QC 3.0 Qualcomm.

8. Super mCharge by Meizu

Sumber : meizu.com

Jarang terdengar orang-orang yang menggunakan Meizu, namun siapa sangka brand ini berinovasi dengan teknologi pengisian dayanya yaitu MCharge mampu mengisi daya dengan cepat di 55 watt dalam tempratur suhu yang normal di 38 derajat celcius, bahkan ia mengklaim mampu mengisi daya 100% dalam waktu 20 menit. Efisiensi daya juga lebih baik dari VOOC dan QC 3.0, MCharge memiliki proteksi pengisian hingga 10 tingkatan.

9. Turbo Power by Moto

Teknologi ini jarang kita dengar juga, mengingat motorola sudah jarang peminatnya di Indonesia. Kabar terakhir Motorola memberikan teknologi Turbo Power untuk pengisian dayanya di 15 watt saja. Wajar karena ini sudah cukup lama dimana pesaing pada waktu itu QC 2.0 dan QC 3.0. Teknologi ini kompatibel dengan Moto seri Z, Moto Mods, Moto G6 Plus, Moto X4, Moto M, dan perangkat lainnya.

Selain dari kompatibilitas charger, baterai juga harus diperhatiikan, ada beberapa teknologi yang diberikan pada baterai guna memberikan penggunaan smartphone menjadi lebih lama dan awet, diantaranya adalah.

1. Qnovo Adaptive Charge (Sony)

2. Turbo Power by Motorola

Demikian pembahasan tentang pengisian daya pada smartphone, bila ada yang ingin memberi masukan silahkan tinggalkan komentar yaa! Terrima Kasih :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamera Banyak Auto Menang Telak?

Hello

Jenis-Jenis Panel Layar Pada Smartphone