Macam-macam Processor (SoC) pada Smartphone
Processor merupakan bagian terpenting dalam sebuah perangkat, tanpa processor perangkat tidak akan bisa menjalankan perintah. Sebuah brand smartphone menggunakan beberapa processor pada produknya sesuai dengan sasaran pasarnya baik itu low (entry-level), mid, maupun high (flagship). Namun tahu tidak, tidak semua seri flagship itu akan layak digunakan dan mampu bersaing dengan seri mid di tahun-tahun berikutnya. Seri flagship yang lawas akan kalah bersaing dengan seri mid yang lebih anyar, terutama dari segi stabilitas performa. Maka dari itu jangan dululah berbangga diri bila menggunakan mantan flagship ya.
Yang namanya mantan biarlah berlalu :)
Pada smartphone jelas processor atau biasanya kita kenal chipset ataupun SoC merupakan hal yang lumayan penting kita perhatikan ketika ingin membeli smartphone, pada tulisan saya juga telah disinggung kalau Anda ingin membeli smartphone gak melulu soal RAM, untuk mengetahui lebih detail tentang RAM dan ROM Anda dapat lihat disini . Sekarang mari kita lihat beberapa tipe processor yang lumayan umum digunakan pada smartphone, yaitu:
1. Apple Bionic
Siapa yang tak kenal dengan produk dari Apple? Yap produk berlogokan buah asal Amerika ini punya segmen pasar orang-orang yang memiliki ekonomi keatas. Kebanyakan dari kita akan menganggap pengguna Apple adalah orang yang berstrata sosial atas, nyatanya jika ditilik dari spesifikasi smartphonenya memang memiliki performa yang kencang. Namun apakah itu bagus? Tentu hal itu sangat bagus, tapi menurut pandangan Saya produk yang menggunakan iOS yaitu iPhone sepertinya miskin inovasi, disaat brand dari android telah memiki rasio layar yang lebih luas, iPhone masih enjoy dengan notch-nya yang lebar. Pada sektor baterai juga demikian di sektor varian tertingginya saja disematkan baterai berkapasitas 3687mAh dengan dukungan charger 20W saja disaat android di seri menengah saja berani memunculkan baterai 5000-6000 mAh dengan dukungan charger 33W. Namun tak dapat dipungkiri desain dari iPhone ini seringkali menjadi kiblat dari brand-brand pengguna OS Android.
Balik lagi soal chipset pada seri terbarunya saat artikel ini ditulis, Apple meluncurkan Apple Bionic A14 yang disematkan pada flagship terbarunya yaitu iPhone 12 Pro Max. Pada chipset Bionic A14 nya Apple menyematkan konfigurasi Hexa Core dengan 2 core Firestorm di clockspeed 3,1GHz untuk performa, dan 4 core Icestorm di clockspeed 1,8GHz untuk hemat daya. Disamping itu Apple juga menyematkan GPU dengan inti 4 (Quad Core). Pada Bionic A14 ini juga sudah menggunakan proses fabrikasi 5nm yang tentu hemat daya, dan bertenaga.
2. Qualcomm Snapdragon
Siapa yang tak kenal dengan satu processor ini? Yap Snapdragon merupakan salah satu chipset yang pernah menduduki peringkat pertama sebagai chipset yang paling banyak digunakan di smartphone. Namun saat ini di Q3 2020, eksistensi Qualcomm Snapdragon mulai tergeser oleh Mediatek. Pada tahun lalu Snapdragon memiliki pangsa pasar sebesar 31% dan sekarang turun menjadi 29% sedangkan Mediatek naik dari 26% menjadi 31%. Qualcomm Snapdragon sendiri lebih banyak diminati pelanggan karena open source sehingga memudahkan developer untuk berkontribusi.
Dikabarkan Qualcomm Snapdragon memiliki seri paling tinggi yaitu Snapdragon 888 yang akan mulai dipergunakan pada Q1 2021. Snapdragon 888 membawakan konfigurasi 8 core (octa core) dengan 1 core ARM Cortex X1 di 2,84GHz , 3 core ARM Cortex A78 di 2,4GHz , dan 4 core ARM Cortex A55 di 1,8GHz. Chipset ini berjalan pada fabrikasi 5nm dan ditopang dengan GPU Adreno 660 yang diklaim mampu meningkatkan performa rendering 35% lebih cepat dan 25% lebih hemat daya, dan mampu melibas game 144fps.
3. Mediatek
Di akhir tahun 2020, chipset besutan mediatek mengalami peningkatan dibanding snapdragon. Hal ini dikarenakan mereka sudah mengalami banyak perbaikan pada seri-seri yang dikeluarkannya. Misalnya saja pada tahun 2016/2017 mediatek mengeluarkan seri andalannya yaitu Helio X series dimulai dengan seri Helio X10 (Octa-core 2,0 GHz up to 2,2 GHz) dengan menggunakan arsitektur Cortex-A53 seperti yang digunakan pada Redmi Note 2 (Hermes) dan Redmi Note 3 MTK (Hennesy). Dilanjut dengan Helio X20 (Deca-core 2x Cortex-A72 2.3 GHz + 4x Cortex-A53 2.0 GHz + 4x Cortex-A53 1.4 GHz) chipset ini juga dibenamkan pada Redmi Note 4 (MTK China) (Nikel), lanjut di Helio X25 (Deca-core 2x Cortex A72 2,5 GHz, 4x Cortex A53 2,0 GHz, dan 4x Cortex A53 1,55 GHz) dibenamkan pada Meizu Pro 6 juga di Redmi Pro (Omega), dan X30 (Deca-core 2x Cortex A-73 2.8 GHz, 4x Cortex-A53 2.3 GHz dan 4x Cortex-A35 2.0 GHz) chipset ini dipakai contohnya di meizu pro 7. Memiliki jumlah inti (core) yang banyak tidak selalu menjanjikan performa yang baik dan stabil nyatanya panas dan mudah trothling sudah menjadi ciri khas dari chipset yang satu ini apalagi pada saat digunakan di smartphone lawas yang mediatek sendiri baru merilis MT6580, MT6737, dan yang lainnya. Namun perbaikan demi perbaikan terus dilakukan hingga tercetuslah Mediatek Helio P series di kelas menengah yang sudah mulai stabil.
Saat ini Mediatek mencoba membuat processor untuk kelas atas yaitu Mediatek Dimensity Series yang paling tinggi yaitu Dimensity 1000+ Octa-core dengan konfigurasi 4x Cortex-A77 2,6 GHZ, dan 4x Cortex-A55 2,0 GHz dengan proses fabrikasi di 7 nm. chipset ini dikabarkan digunakan pada Realme X7 Pro
4. Exynos
Exynos merupakan processor besutan dari Samsung yang digunakan pada seri-seri smartphonenya dimulai dari kelas menengah hingga flagship. Tentunya exynos ini kebanyakan digunakan pada perangkat Samsung. Misalnya di kelas flagship, Note 20 Ultra dibekali Exynos 990 Octa-core (2x2.73 GHz Mongoose M5 & 2x2.50 GHz Cortex-A76 & 4x2.0 GHz Cortex-A55) untuk versi global , namun demikian ternyata samsung membuat untuk versi USA dengan dapur pacu Snapdragon 865+ Octa-core (1x3.0 GHz Kryo 585 & 3x2.42 GHz Kryo 585 & 4x1.8 GHz Kryo 585). Dengan kofigurasi demikian ternyata Exynos belum mampu menyaingi Snapdragon, karena konsumsi daya yang tidak sehemat snapdragon dan lebih mudah panas.
Selain dipakai di smartphone Samsung sendiri, ternyata Exynos pernah digunakan di smartphone lain seperti Meizu M6s yang menggunakan Exynos 7872. Sebagai perkembangan, Samsung kini mulai merilis Exynos 1080 dengan dukungan 5G dengan konfigurasi arsitektur octa-core, dengan 4x Cortex-A78 dan 4x Cortex-A55 yang berjalan di fabrikasi 5nm. Rencananya Exynos 1080 ini akan digunakan pada Samsung S21 mendatang.
5. Hisilicon Kirin
Hisilicon Kirin adalah chipset yang dibuat oleh Huawei yang juga membuat di seri menengah dan seri flagship. Pengguna dari chipset ini yaitu huawei itu sendiri, sampai saat ini belum ada produsen smartphone yang ikut-ikutan menggunakan dan megadopsi chipset buatan huawei ini. Huawei memberikan chipset yang kencang untuk seri flagship, kita tahu juga Huawei dengan AS pernah berseteru masalah peniadaan Google Mobile Service (GMS) pada perangkat Huawei, maka dari itulah dari segi software Huawei berusaha merangkak dengan pembuatan Huawei Mobile Service (HMS) yang rencananya akan membuat OS sendiri yaitu Harmony OS yang sampai sekerang masih belum diketahui keberadaannya.
Kabaranya Huawei akan mengeluarkan seri Kirin 9000 yang akan dipakai di Huawei Mate 40 Pro. Kirin 9000 memiliki konfigurasi octa-core, dengan 4x Cortex-A78 dan 4x Cortex-A55 up to 3,13GHz. Yang ketika di bandingkan dengan Exynos 1080, Hisilicon Kirin 9000 ini unggul.
6. Surge
Diantara produsen-produsen smartphone besar yang juga membuat chipset, ternyata Xiaomi juga membuat chipset dengan pinecone yaitu Surge S1 yang satu-satunya dipasang pada Xiaomi Mi5c dengan konfigurasi Octa-core (4x2.2 GHz Cortex-A53 & 4x1.4 GHz Cortex-A53). Namun ternyata chipset ini mempunyai karakter yang mudah panas dan boros, memang masalah seperti ini adalah masalah yang lumrah dan harus diperhatikan pada sebuah chipset. Maka dari itu pembuatan Surge S1 sampai saat ini tidak dilanjutkan lagi. Xiaomi akhirnya memilih menggunakan chipset besutan Snapdragon dan Mediatek untuk produk smartphonenya
7. Intel
Selain membuat processor pada perangkat komputer dan laptop, intel juga membuat untuk perangkat telepon genggam. Pada tahun 2015-2017 intel banyak digunakan pada merek Asus, bahkan pada tab buatan Advan juga ada yang menggunakan intel. Pada smartphone, intel dikenal mudah panas dan boros, intel biasanya disandingkan dengan GPU PowerVR yang saya akui dari kualitas grafis memang bagus. Sebab itulah Asus dikenal dengan "HP Setrika" pada zaman dahulu.
Pada masa kejayaannya, intel pernah digunakan pada smartphone Asus Zenfone 2 Deluxe (ZE551ML) yaitu intel atom Z3580 (Quad-core 2,3GHz) , Z3560 (Quad-core 1,8GHz), dan Z3590 (Quad-core 2,5GHz). Penggunaan processor intel atom bagi smartphone ini lama-lama sirna karena ketidakstabilan dan kurangnya pengembangan.
8. Unisoc
Sebelumnya unisoc ini bernnama Spreadtrum, chipset ini biasa digunakan pada smartphone entry-level dimana belum mampu menyaingi processor kelas atas seperti Snapdragon, Mediatek, Exynos dan yang lainnya. Unisoc dapat kita temukan pada smartphone lokal seperti Advan dan Evercoss. Misalnya pada Advan G9 pro dia menggunakan Unisoc sc9863 dengan Octa Core A55 1.6GHz+1.2GHz. Namun nyatanya unisoc juga memiliki seri menengah keatas yaitu Unisoc Tiger T618 dengan konfigurasi octa-core (6x CortexA55 2,02 GHz dan 2x Cortex A75 2,02 GHz) yang mampu bersaing dengan Mediatek helio G80/G85. chipset ini berada pada Tab Teclast M40.
9. TIOMAP
TIOMAP merupakan singkatan dari Texas Instruments Open Multimedia Applications Platform. Ternyata pada smartphone lawas penggunaan TIOMAP ini banyak digunakan misalnya saja pada Nokia N9 pada 2011 yang menggunakan TI OMAP 3630 1GHz ditopang dengan GPU PowerVR SGX530. Lalu pada smartphone asal Jepang yaitu fujitsu regza T-01D juga menggunakan TIOMAP yaitu OMAP4 dengan dual core 1,2GHz, lalu pada Galaxy Nexus yang menggunakan OMAP 4460 dengan Dual-core 1.2 GHz Cortex-A9. Keberadaan TIOMAP dalam membuat chipset untuk smartphone ini semakin tergeser apalagi dengan keberadaan Snapdragon sehingga pada Q2 2013, TIOMAP mengakhiri pada chipset OMAP5 .
10. Nvidia Tegra
Jika kita mengenal Nvidia Tegra sebagai pemasok untuk pembuatan laptop/komputer. Kini Anda bisa tahu bahwa ada juga yang diperuntukan untuk smartphone . Ternyata Nvidia merupakan pencetus chipset yang menggunnakan Quad-core seperti pada NVidia Tegra 4i Quad-core 2GHz yang diluncurkan tahun 2013. Misalya saja pada smartphone ZTE Geek U988S yang menggunakan NVIDIA Tegra 4 (Quad-core Cortex A15 − 1.8Ghz). Seiring berjalannya waktu Nvidia Tegra ini mulai hilang dan fokus untuk laptop/komputer.
11. Novathor
Novathor merupakan salah satu produsen chipset lawas yang merupakan salah satu lawan dari Nvidia Tegra. Novathor digunakan di era tahun 2012 silam, penggunaan chipset novathor ini dipakai pada smartphone Sony Xperia juga pada Samsung, contohnya pada Xperia P, Xperia Go, Xperia U, dan Samsung Galaxy S Advance (i9070) yang sama-sama menggunakan Novathor U8500 dengan Dual-core Cortex A9 1,0 GHz dan berjalan di fabrikasi 45nm yang dapat dibayangkan suhunya.
12. Leadcore
Chipset ini mungkin jarang orang dengar keberadaannya pun sangat langka. Leadcore memproduksi chipset untuk kelas menengah kebawah, digunakan pada tahun 2015. Sangat sedikit yang menggunakan chipset ini, namun Xiaomi pernah berusaha menggandeng produsen dari Pinecone ini dengan menyematkan Leadcore L1860C di Xiaomi Redmi 2A dengan Quad-core 1,5GHz.
Untuk mengetahui spesifikasi Redmi 2A, dapat dilihat disini
13. Broadcom
Broadcom merupakan produsen chipset pada zaman dahulu yang pernah digunakan di tahun 2011. Broadcom pernah membuat chipset untuk smartphone di kelas entry level hingga kelas menengah, yaitu BCM21553 berkecepatan 832 MHz yang ditanam di Samsung Galaxy Ace lalu ditopang dengan GPU VideoCore IV. Namun saat ini Broadcom sudah tidak fokus untuk membuat chipset sendiri untuk smartphone, mereka lebih fokus di sektor konektivitas sperti Wi-Fi.
14. PXA
Banyak yang tidak mengetahui PXA chipset besutan Marvell ini juga merupakan seri lawas bahkan saat zaman Windows Phone keluar seperti yang tertanam di HTC Advantage X7510 dengan jeroan Marvell PXA270 624MHz.
Komentar
Posting Komentar